Firasat?





Apa yang kamu pikirkan tentang firasat? Firasat itu semacam signal atau pertanda gitu ga ya?

Jadi entah kenapa sejak beberapa minggu yang lalu saya merasa ada yang kurang. Banyak sekali pengeluaran sehingga saya jadi pelit untuk beramal; nyumbang masjid misalnya. Saya kurangi jumlahnya karena takut bakal kurang, meskipun saya sangat yakin bahwa dengan menyumbang sejatinya harta kita tidak akan berkurang. Tapi saat itu saya memang pelit. Terlalu tamak. Dan hati saya gak tenang.

Lanjut ceritanya, dari liburan bulan lalu, tumben sekali foto foto saya simpan dalam waktu lama di hanpdhone. Gak juga saya pindah pindahin ke laptop. Beberapa kali pula hati saya kaya bisikin ‘eh, kayaknya perlu dipindahin tuh fotonya, buat diupload di blog atau di facebook’. Tapi, diri ini memang terlalu malas, alhasil sampai sekarang foto itu tidak jadi dipindah.

Kemudian pada suatu pagi saya kebangun karena mimpi buruk yang kaitannya sama orang yang paling saya sayang: ibu. Entah apa artinya yang jelas saya jadi sedikit terganggu karena mimpi tersebut.

Sampai kemudian, pagi itu, yaitu kemarin, 13 Desember 2017 saya kehilangan hanphone saya. Jatuh ketika saya naik ojek berangkat ke kantor. Hmmfh. Sedih, lemes. Disaat saya sedang banyak rencana dan itu ada hubungannya dengan financial, saya harus mengeluarkan budget untuk beli handphone baru. 

Handphone saya hilang, foto saya hilang, dan rencana saya harus ditata ulang. Tapi saya yakin dibalik semua ini pasti ada sesuatu. Ada hikmah, ada pelajaran ada sesuatu demi kebaikan saya dan orang orang di sekitar saya.

Intinya: saya sedih, tapi I know it is for the best



-->

0 comments:

Liburanku (Yang Tidak Seperti Dulu Lagi)


Jimbaran Beach at morning. Beautiful and serene

Hi!
Pemandangan ini saya dapatkan di hari pertama saya di Bali minggu lalu. Malamnya saya pakai pesawat dari Jakarta dan mendarat di Bali tepat jam 12 malam hari Kamis. Nah, Kamis paginya selepas sarapan saya menyempatkan pergi ke pantai, yah itung - itung sebagai pemanasan sebelum menjelajah pantai pantai di selatan dan men-checked beberapa agenda. Soo perfect!

Dan, ke-perfect-an itu ternyata hanya dalam angan saja. Sejam setelah itu saya sibuk dengan wa grup pekerjaan. Mengurus ini dan itu. Malamnya pun sebenarnya di bandara saya kerja, kemudian saya lanjutkan di pesawat, dan ketika check in jam 1 pagi saya lanjutkan kerja lagi sampai jam 3 dini hari. 

Dan ketika saya sudah pindah hotel di lokasi yang dekat dengan tujuan saya pun, saya masih terus kerja (baca: buka laptop, telponan, follow up sana dan sini). Sorenya saya sempatkan ke pura Uluwatu, dan sialnya malamnya saya harus melanjutkan itu semua lagi.

Singkat cerita, liburan yang awalnya saya agendakan ini bakal membawa banyak kesenangan dan saya bisa puas melepas kepenatan bekerja selama ini dengan bertemu pantai pantai cantik dan sepi, makan makanan lokal, kena panas matahari, ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Tiap kali saya balik ke hotel dan dapat signal-setelah lama gak dapat signal-maka notifikasi wa di halaman depan hand phone saya langsung ngalir kaya banjir. buanyaak. Dan otomatis harus saya follow up dan artinya saya kerja lagi. Hehe.

Saya ngeluh, iya! Saya malu, juga iya. Malu karena saya bisa ke Bali ini juga karena duit dari kerjaan saya, yang mana kerjaan yang sedang banyak ini adalah konsekuensinya. Tidak bisa saya tinggalkan. Dan harusnya saya juga bisa lihat dari sisi postifnya bahwa ternyata saya cukup dipercaya hingga harus tetap mengerjakan semua tugas meskipun sedang berstatus 'cuti'. 

Namun, jujur saya akui. Nampak ada sesuatu yang keliru. Entah sayanya, entah kerjaan ini semua. Lama lama saya jadi mikir, karena ini sudah kali ketiga. Saya cuti April kemarin tetap kerja, Libur Lebaran kerja, dan ini kejadian lagi, dan tambah parah. Ada sesuatu yang bertolak belakang dengan hati kecil saya. 

Saya akan merenung sejenak, mikirin kira kira apa  yang perlu diperbaiki agar saya bisa kembali seperti dulu, libur ya libur. Yang jelas, liburan ini adalah liburan terburuk yang pernah saya alami so far. 


Salam manis semuanya
ian


#curhat#sangatcurhat





0 comments:

Juli 2017

Apa yang spesial di bulan Juli?
Buat saya, bulan Juli selalu spesial karena di tahun ini saya bertambah usia. Dari sejak kecil meskipun tidak pernah dirayakan di keluarga, secara pribadi saya selalu merayakan sendiri. Entah dengan bikin makanan, liburan, atau beli hadiah buat diri sendiri. Mengenai cuti liburan, tahun ini saya enggak cuti liburan karena alasan kerjaan. Tapi kalau mau disukuri lebih lanjut, tepat pas saya ulang tahun, saya juga berkesempatan ke luar kota tuh. Pas banget ya Tuhan kasih rencana. Meskipun alasannya kerjaan, saya ditugaskan ke Medan, tapi seenggaknya saya gak berhadapan secara langsung dengan rutinitas saya sehari hari.

Setiap tahun ada saja orang orang yang secara rutin menyampaikan selamat ulang tahun. Sahabat yang sudah kaya sodara saya yang jauh disana, ketemu terkahir saja sudah tahunan yang lalu tidak pernah lupa ngucapin selamat ulang tahun. Dan pastinya sahabat2 dari Semarang dan juga sahabat sahabat terbaik saya.

Eh, apa sih yang menarik di ulang tahun ini?
Pas kemarin saya kumpul dengan geng sahabat saya yang secara direncakan sempet bikin kejutan kue ultah. Dengan jelas saya lihat teman teman saya sudah beruban! Time flies segitu cepat dan tanpa disadari nya kah? Kita berempat masih saja gak berubah, masih berasa muda dan seolah umur tidak bertambah sampai kemudian sadar tidak bisa dipungkiri ternyata kondisi fisik sudah berubah. hahahaha.

Tahun ini uban udah ada beberapa helai di kepala kami. Keriput sudah mulai membentuk sekat sekat di kulit muka. Badan sudah tidak bisa diajak begadang atau jalan agak lama, sekalinya main sampai seharian besoknya ambruk. hahaha! Umur gak bisa bohong ya? But, kami tetap dalam satu visi yang sama, stay forever young. Makanya habis ini kita berencana untuk:

O L A H R A G A ! ! ! !

Sebuah kata yang sangat indah, penuh semangat namun ternyata susah untuk dimulai. Overall, saya mohon diamini semoga tahun ini, saya dan juga kamu yang baca postingan ini:
  • Selalu damai hatinya, tenang pikirannya, dan sehat badannya
  • Mimpi dan goal nya tercapai, pelan gapapa tapi pasti kearah sana.
  • Awet muda.
Amiin...

Oh ya, ini temen saya yang rambutnya udah beruban itu, tapi wajhanya masih kaya bocah kan ya?


Salam hangat,
Ian

0 comments:

Lombok Trip - Yes, I Think I am Gonna Be Back!

Finally, I can make a trip to Lombok again. You know that last year I failed to be there due to family reason. So, this was very amusing for me to be able to land my feet in Lombok island again in April! Lombok was my first destination before I moved to Bali island. I was on vacation for 7 night 8 days! Soo long ya, for me who is just an employee.

Tanjung Aan Beach. This is not too far away from Kuta Beach, Lombok

This post will not tell you long story. I will let you guyz enjoy the scenery I managed to take a pic. The pictures will not to far away from island thingy. You name it: blue sky, coconut tree, white sand beach and hill, and kids playing around at the beach!



I planned to stay in a beachfront resort, next to Kuta beach but unfortunately they were fully booked at the time. So, in the end I stayed in a small villa named Villa Bau Nyale. Quite nice accommodation though for stay because she has a clean pool, and I like the outdoor concept of shower. So tropical! This cons of this villa is they dont give tea or coffee maker in each room. How come coffee not become their part of service? 
Restaurant next to the pool

This place is very nice to have a dip at 4pm

This is villa with private pool, I didn't stay here for I can't afford to book. Receptionist told me that at the same days we stayed in Villa Bau Nyale, one of national celebrities stayed here also.
Visiting Kuta Lombok area was for the first time for me. When I went to Lombok couple years ago I just visited Sengigi and Gili Trawangan. For me Kuta area was great! I like it because they atmosphere is not so crowded as Gili Trawangan. This area also give me many alternatives beach to visit; Tanjung Aan, Mawun beach, Selong Belanak, and soon. 







The common characteristic of these beach is the beach is sooo wide! The line of beach is so long and there are always hills around the beach. It makes there is no differentiation among the beach where I went to. You know what I mean, rite? The pic taht will post on instagram will be gonna be look the same. Hehe.

Have you ever heard about Bukit Merese? It is located next to Tanjung Aan beach. Tourist usually went there to enjoy sun sets.  I went there, but it was cloudy at the time. So I failed to witness the beatifull sunset from there. People enjoy sunset while drinking some beers, ice cream (Abang abang Ice Cream Walls went there too!)




Couple goal!




Ladies and Gent, these pics below are special for you who admire blue sky, coconut tree, adn traditional life.. enjoy!










Suku Sasak Village


Aah, Lombok I will come again very soon. I have a dream to build a home next to beach in Lombok. If we call Bali is a city, Lombok is just a small town which is growing up to be the next big city. Bali is nice and beauty and Lombok is pretty in different way.
Salam hangat,
Ian

0 comments:

Tentang Mimpi

Ketika saya sedang berjalan jalan, melakukan perjalanan untuk merasakan pengalaman baru dan melihat daerah daerah lain itu adalah bagian dari mewujudkan mimpi. Yang saya lakukan ini adalah pencapaian karena saya sudah memimpikan ini dari jaman lama dulu, jaman saya dulu hanya bisa membayangkan dari apa yang saya baca di majalan dan saya tonton di tivi ditambah imajinasi saya dari hasil membaca buku cerita dan komik.

Memang dari kecil saya suka dengan tempat yang indah yang luar biasa, yang sepi, dan saya sudah membayakangkan perjalanan seru dari kecil. Kalau dari teman- teman ada yang punya mimpi dari menager, jadi pemimpin di divisi atau organisasi tertentu, entah ya saya suka absurd kalau masalah karir begitu. hehe. Yang ada di pikiran saya dari dulu adalah saya ada di pantai sepi dan indah, lalu besoknya ada di tebing dengan pemandangan yang bagus, lalu besoknya saya bawa koper dan ransel di bandara, lalu besoknya saya lagi bakar ikan di rumah penduduk yang bahasanya saja saya gak ngerti, lalu saya punya mimpi untuk bangun rumah di pinnggir tebing menghadap laut dan hidup bahagia bersama pasangan saya yang juga senang bepergian dan berpetualang.

Itulah mimpi saya. heheh



(tulisan ini diketik di Bandara Ngurah Rai setelah liburan lama (8 hari 7 malam) di Lombok. hehe

0 comments:

Melankolis

Selalu begini. Jadi, sekarang ini tiap kali saya mau balik Jakarta habis bertemu ibuku, hawanya tuh kaya ga siap. Awang awangrn kalau kata orang di daerah saya. Saya selalu kepikiran ibu. Nanti dia gimana, kasian, dab. Meskipun di rumah ada adek saya, dan juga ada asisten yang bantu ibu, tapi rasanya memang berberda. Sejak saya dekat dan selalu ada di sampung ibu saya suka rindu dgn ibu.

0 comments:

Impian

Entah sudah berapa kali saya menuliskan ini. Entah di blog ini atau di paltform (halah bahasanya) lain. Intinya saya tergerak untuk menuliskan mimpi saya disini. Kan katanya yang namanya mimpi harus di tulis. Semoga ya, cepat cepat mimpi saya ini segera tercapai. Amin.

Suatu saat nanti, hmm semoga sebelum umur 40 ya, saya sangat ingin sekali bisa/punya..

  • Rumah. Rumah ini ada di pinggir pantai. Lebih pas lagi sesuai mimpi saya kalau rumah ini ada di tebing, menghadap pantai dengan pemandangan matahari terbenam. Saya akan bangun infinity pool lengkap dengan taman dan kursi kursi malas biar bisa santai sambil menikmati sunset atau kumpul dengan keluarga dan sahabat. Saya bakal bangun tangga dari atas/tebing ke pantai di bawah buat akses kalau misal pengen berenang di pinggir pantai. Rumah tersebut tidak terlalu besar, tapi lega dan leluasa, gak terllau banyak furnitur yang berat-berat. Banyak bukaan, kaca, besar. Kamar mandi luas, dapur luas, ruang keluarga, yang nyaman, dan kamar tidur yang kayak surga. Air mengalir dengan lancar dan deras. Mungkin kalau dibikin tema, rumah saya ini bakal simple tropis minimalis. Oh ya, dibikin tempat buat olahraga, gym kecil bolehlah. Saya kan pengen kuat sehat sampai tua. Yok kamu, iya kamu, bantu aku, support aku untuk mewujudkan mimpi ini, untuk rumah kita bersama. eaaa

  • Usaha. Saya punya mimpi untuk punya usaha sendiri. Tidak bekerja di perusahaan atau ikut orang lain. Bentuk usaha yang dimaksud adalah jual makanan. Cuman belum ketahuan nih makanannya akan seperti apa. Bayangan saya belum clear kaya rumah diatas. Well, tapi pernah ada di benak saya menu nya bakalan menu warteg atau masakan Indonesia. Bukan apa apa si, sedih saja melihat makanan Indonesia tidak se hits makanan barat. Anak anak jaman sekarang lebih mengenal makanan barat atau kalau dari asia ya Jepang dan sekitarnya. Hmmm, oke, saya akan buka usaha makanan warteg for the begining. Saya buka usaha sekalian mengenalkan sekaligus melestarikan masakan Indonesia. Bayangkan di pantai, di Lombok, atau di Nusa Tenggara sudut mana gitu ada warung makan dengan suasana pantai, atapnya ijuk, atau ilalang, Bangkunya di pojokan mirip bangku bar, tapi ada meja kursi yang muat untuk 6 orang gitu, lalu menunya adalah tempe bacem, pindang masak tauco, sayur sop, ayam goreng, opor ayam, mie goreng, sayur tahu, atau pecel lele. Luar biasa! Dan nantinya makanan Indonesia akan jadi hits, bahkan simbil ke-keren-an bule-bule kalau bisa dinikmati di pinggir pantai. Warung saya itu tetap akan memperhatikan lingkungan, ga nyampah, dan semoga sebagian besar bahannya dari namam sendiri, dan semoga usaha ini juga membantu masyarakat sekitarnya. Amin.

  • Keahlian. Saya ingin sekali punya keahlian di bidang masak, karena itu akan membantu mewujudkan impian saya diatas. Saya juga ingin punya keahlian menyelam, diving maupun free diving. Semoga saja dua duanya saya punya sertifikat nya juga. Selain itu juga, saya ingin bisa berbahasa Perancis, saya punya dasarnya kalau bahasa Perancis, jadi tinggal di lanjut. 

  • Petualangan. Sambil memantau usaha warteg nya, pastinya saya juga ingin tetap meluangkan waktu untuk melihat belahan dunia yang lain. Dalam setahun saya bisa paling ga dua kali ke tempat- tempat di sudut2 Indonesia dan belahan dunia lain: Di pikiran saya, saat ini saya ingin banget bisa ke Vietnam, ke Amerika Latin, Venezuela, Peru, Philiphina, New Guinea, New Zaeland, Rusia, India, Sri Lanka, Mongol, Greenland, Italy dan Turki! Paling ga negara negara itu. Ya Allah saya bayanginnya saja, merinding! 

Semoga semua mimpi itu terwujud. Amin. Mimpi itu juga akan jauh lebih indah misal bisa diperjuangkan, diwujudkan, dijalani, dan dinikmati bersama kamu, iya Kamu.. hehe. 



Amin amin. 
ian

0 comments:

Helo 2017

Hari ke-2 tahun 2017. Senin. Libur. Tapi apakah saya libur? Enggak juga, sejak Sabtu malam tahun baru hingga hari ke-2 ini saya kerja. Ngerjain kerjaan kantor maksudnya. Tapi gapapa, saya senang, dan juga karena itu adalah tanggung jawab saya di pekerjaan. Pekerjaan yang bisa memberikan bekal saya (alias duit) untuk menghidupi kehidupan. hehe.

Apa yang kamu cari?
Btw tahun sudah berganti, pastinya ada beberapa target yang pengen dicapai di tahun baru ini, kan? Paling gampang ngukur target adalah punya ini itu. Kalau gak ada ukurannya macam, tambah bijaksana, tambah bahagia itu agak susah diukurnya. Bukan ngajarin matre tapi dari batasan kepemilikan nanti pas rekapan di akhir tahun jadi keliatan kita sudah ngapain aja sepanjang tahun.

btw, tulisan ini disambung nanti yaa..

0 comments: