Mari Merenung

- apakah saya bahagia selama ini dengan jenis pekerjaan yang saya miliki?
- apakah pekerjaa saya selama ini bisa membuat saya bangga?
- apakah saya merasa telah memeberikan karya dalam bidang pekerjaan saya?
- apakah saya belajar sesuatu dalam pekerjaan saya?
- apakah sesuatu yang saya pelajari ini memang sesutau yang saya butuhkan?
- apakah selama ini yang saya lakukan sesuai dengan tujuan dan cita-cita saya?
- apakah saya selama ini selalu menuruti perintah orang lain dan tidak mengindahkan apa kata hati saya?
- apakah saya selama ini bekerja dengan jiwa saya?
- banyak orang pintar di sekitar saya, apakah mereka membuatmu semakin bahagia atau malah kebalikannya?

saya ingat pesan dari seorang teman yang sudah dulu meninggalkan pekerjaan saya ini. Dia berpesan bahwa saya harus menetapkan target, kalau sudah, wujudkan target tersebut.
nah, Berdasarkan jawaban dari pertanyaan diatas.. malam ini.. saya rasa.. saya sudah menetapkan target saya. :)

Salam renungan

0 comments:

Sakit Juga Akhirnya

Sudah hampir dua tahun saya hidup merantau di Jakarta. Dengan kondisi tinggal di rumah kos, menjadi seorang pejalan kaki, jumlah teman dan kenalan yang sedit, hidup nya cuma buat kerja saja, jauh dari sodara dan sangat jauh dari orang tua. eh, kasian amat yak cerita untuk intronya? :)

Dan, selama hampir dua tahun ini, saya pun akhirnya melengkapi pengalaman hidup di rantau ini dengan mendapatkan sakit. Saya didiagnosa gejala typus. Apapaun namanya itu, mau typus, tipes, deman tifoid apapun itu yang jelas sakit ini bermula pas malam senin kemarin, tengah malam saya merasa badan saya sangat panas sekali, saya juga mengggil, tubu saya sangat tidak enak, pegel, merasa capek, lungkrah, dan ujung-ujungnya saya lemas dan pegel semua sampai pagi hari.

Pago harinya, dilema sekali saya saatitu, badan saya sungguh tidak enak rasanya, kepala sangat sakit, dan badan juga tidak enak dan lemes, namun disisi lain saya ada tugas mengajar yang mana tidak bisa saya tinggalkan, karena kebetulan yang bisa menggantikan saya sudah resign dan partner ngajar saya kalau misalkan saya tinggalkan saya merasa gak enak dan kasian, pasti dia bisa drop juga (mungkin). Akhirnya saya putuskan untuk berangkat ke kantor dan menjalankan tugas saya.

Dengan kepala sangat pusing dan lemas saya berusaha tampil profesional di depan kelas meskipun ujungnya tetep saja kelihatan tidak maksimal (sedih saya kalau lihat ini). Dan sampai menjelang tengah hari, kepala saya sangat sakit. Yang saya takutkan adalah saya kena darah tinggi dan ini sudah sangat tinggi sekali tensinya. Saya khawatir saya akan stroke. Agak lebay mungkin ya, tapi waktu itu sungguh saya sangat takut, maklum saya belum pernah merasakan sakit kepala yang begitu. Sebagai gambaran, saking sakitnya ketika saya naik bajaj buat ke Rumah Sakit dan bajainya melewati polisi tidur, aduuh, ini kepala berasaikut bergoncang hebat dalamnya, sakit. berasa atos, keras.

Okelah, siangnya saya ijin pulang, mau periksa ke rmah sakit. Gak enak sebenanrnya saya pulang begitu meningalkan pekerjaan yang belum selesai. Sampai kemudian di rumah sakit, saya daftar di loket. Ada satu kejadian yang sempet bikin saya narik nafas terus menerus. Oke, saya belum pernah sakit dan saya juga baru pertama kali ke rumah sakit, jadi ini adalah norak mungkin kalau diceritakan. jadi pas saya daftar itusaya ditanya saya susternya, "mau dokter spesialis atau umum?", karena saya gak tahu penyakit apa sebenanrya itu, saya pilih doketer umum. lalu susternya tanya lagi, " dokter umumnya mau pilih siapa, dokter robert apa dokter rudi"?. nah ini yang paling bikin saya kesel," saya jawab, piilih siapa saja, Sus" susternya diem saja, terus tanya lagi"pilih siapa, Pak". Oke, di luar saya yang nahan sakit ya.. mungkin ini bisa dijadikan catatan untuk setiap rumah sakit, jangan dipikir kami para pasien itu kenal atau pernah berhubungan dengan dokter-dokter itu. Meneketehe!

"kami ngasih kesempatan, Bapak mau pilih dokter siapa?" tanya suster kekeuh gakmau melilihkan dokter rujuakan buat saya. "Yaudah, saya pilih dokter robert saja" jawab saya. Dalam hati, ini kali ya yang diumpamakan beli kucing dalam karung.

Kemudian saya dimintauntuk menuju ke ruang tertentu, saya tunggu disana sampai lebih dari setengah jam. Saya gak dipaggil panggil, Ada suster lewat saya tanya dokter robert nya apakah ada? ternyata dari penjelasan sang suster doketr robert tengah operasi mungkin selesai setengah jam lagi. Hmmmmffffh, jujur saya sudah pengen nangis rasanya, pengen segera ditangani saya berprasangka yang bukan bukan dengan penyakit saya ini karena sakitnya sangat tidak terikira. beneran. habis ini masih ada pengalaman gak enak lagi bersama sang suster yang kali ini beneran tidak ramah. males nyeritainnya.

Singakt cerita, saya ke tempat pendaftaranlagi minta ganti dokter dan sukur saya pun dapat dokter, namanya dokter Ramly. setelah di cek sama suter dan doketrnya, kekhawatiranku ga terjadi, aku gak darah tinggi. hmmm sukurlah. setelah diperiksa dan di cek darah saya positif gejala tipus.

hehehe, malah jadinya kok saya cerita pengalaman saya di rumah sakit ya. Diluar itu semua, gak enak memang ya sakit tuh, sakit sendirian dan tinggal di kota besar, beuh. Saya membayangkan kalau saya adalah pengangguran, gak punya asuransi dan saya sakit, deuh ibaratnya sudah jatuh ketimpa tangga pula. Gak habis pikir saya (norak lagi). cuma gt gitu saja saya habis 500 ribu. kalau di desa saya, ada bu bidan, namanya bu Masiroh, berobat ke dia cukup bayar 20 ribu rupiah dapat obat eh kok ya sembuh.

Sehat itu mahal ya. Yok jaga kesehatan. Hiduplah dengan seimbang, kerja ya kerja dengan proper. Terus cari penyeimbang buat kehidupan anda, misalkan hobbyatau hal lain yang bisa bikin anda lebih bermakna. Jangan sampai hidupnya cuma diisi kerja sampai-sampai kalau tidur pun mimpiny amimpi bos atau kerjaan.


salam sehat :)

0 comments: