Namanya Pulau Tidung

Setiap tahun saya selalu mengagendakan untuk pergi ke pantai dan jalan2 sambil foto-foto. saya sempat pesimis kalau tahun ini gak bakal melakukan perjalanan untuk liburan. Itu semua karean saat ini saya sedang di kota yang baru, belum memilki teman yang bisa diajak jalan2, dan yang paling utama adalah karena saya sibuk ditambah dana yang tiap bulan tidak terkumpul buat pergi-pergi.

Tapi akhirnya saya pun pergi ke pantai! yeeee,,. Lagi2 ini adalah rencana mendadak, spontanitas. Cari penginapan dan konfirmasi alat transportasi ketika h-1. Bukan h-1 malah, tapi beberapa jam sebelum keberangkatan.

Tujuan saya adalah Pulau tidung. Ekspetasi saya tidak berlebihan pas mau kesana mengingat sebelumnya pernah ke Karimunjawa dan denger kabar kalau Karimunjawa lebih bagus dibandingkan pulau seribu. Pikiran saya benar-benar pasrah, okelah saya ke sana cuman mau jalan-jalan dan berenang seadanya. Bener-bener gak berlebihan deh harapannya.

Sampai di Pulau Tidung, hmmmm.. ternyata saya mendapat lebih dari yang saya bayangkan. begitu kapal yang saya tumpangi merapat ke dermaga, saya bisa lihat warna air yang hijau bersih dan deretan kapal2 yang kayaknya memang sudah mengatur posisinya supaya bagus kalau difoto :). hehe.. Oke! satu lagi. dan ternyata tempat saya menginap lumayan juga kondisinya, ada dapur, kamar mandi dan 2 kamar tidur dengan AC yang di share. Ada meja dan kayu sederhana di depan penginapan. Yang bikin istimewa adalah meja dan kursi kayu itu letaknya tepat di bibir pantai.. atau bisa disimpulkan, jarak antara bibir pantai dan pintu kamar saya hanya beberapa langkah saja.. tssaaah! Mantab. heheh.. Saya sudah membayangkan bisa nginep di kamar begitu dari dulu. Sebenarnya saya sudah bersyukur kalau misalkan air di pantai itu gak bening, atau keruh dikitlah. Nah, yang saya dapatkan waktu di pulau tidung itu adalah air di pantai depan kamar saya itu bening! Terus pantainya jaaauh dan luaaas. Sayangnya, pantainya terlalu dangkal, cuma sepinggang maksimal. But not bad lah. Dengan harga yang harus dibayar, saya cukup puas dengan kondisi dan atmosphere yang saya dapatkan.

Aktivitas di selama di pulau
yang saya lakukan adalah mencari tempat yang bisa buat di foto. Dan nampaknya saya gila dengan kegiatan itu sampai partner perjalanan saya pun marah gara-gara saya 'lupa daratan' buat pota-poto sementara dia pengen buru-buru berenang.. Ya maaf, maklum sudah gak pegang kamera selama 6 bulan dan gak ke pantai bagus sejak 14 bulan.

Kemudian, saya pun jalan kaki menyusuri jembatan yang menghubungkan pulau tidung dengan pulau tidung kecil. Panjangnya kurang lebih satu kilometer. Namanya jembatan cinta! aiih.. segitunya.. hehe,, kalau kata anak kecil yang saya tanya kenapa namanya jembatan cinta, katanya karena bagian melengkung dari jembatan itu kalau dilihat dari jauh mirip kayak hati. Lain lagi kalau dari penjelasan presenter TVRI (kebeltulan TVRI lagi syuting disana). Jembatan itu dinamakan jembatan cinta karena menghubungkan dua pulau yang terpisah.. hiyaaaa..tambah aneh2 aja. Tapi apapun namanya, saya akui saya jatuh cinta dengan jembatan itu. Sepanjang jembatan, pemandangannya bagguss. Airnya tenang banget, bening dan gradasi warna biru, hijau, torqoise nya itu yang bikin betah buat ngliatin dan motret teurus. Itupula yang bikin gak kerasa capek selama menyusuri the love bridge alias jembatan cinta.

Satu lagi, kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah terjun dari jembatan cinta yang tingginya sekitar 10 meteran. wuuuihh ini yang mantep. Saya nyoba juga nih terjunnya. Terjun pertama sumpah kaki langsung lemes mengingat jembatannya lumayan tinggi, berasa naik hysteria di Dufan. Tapi karena terjunnya ke air, itu yang bikin saya ketagihan. Saya sampai terjun 4 kali! Kalau gak bisa berenang, gak yakin saya berani terjun dari jembatan itu.

Sesampai di Pulau Tidung kecil, saya hanya jalan2 susur pantai, niatnya pengen cari pantai yang bisa dipake buat renang2. jalan sudah jauh dan sempat membelah pulau hasilnya tetep saja nihil. Pantainya dangkal aja. Kalau mau buat sesantaian.

Snorkling! ini nampaknya aktivitas wajib dilakukan kalau kita berkunjung ke pulau. Kalau mau snorkling puas ya harus sewa perahu. tapi kalau sewa perahu kok jatuhnya mahal ya, mengingat waktu yang saya miliki tinggal setengah hari. Ya sudah, alternatif lain, tetep sewa alat snorkling tapi kita cari pantai yang lumayan dalem buat snorkling. Namanya juga di snorkling di pantai, hasilnya ya gitu2 aja, liatnya batu, sedikit karang dan sedikit ikan. Herannya, temenku termasuk beruntung, dia katanya sempat liat ikan pari besar dan bahkan pegang gurita.

Dari hasil perjalanan kemarin, kalau menurut saya pulau Tidung tuh:
1. Ternyata bagus, airnya gak kalah sama Karimunjawa.
2. Cuma, susah buat nyari pantai yang bisa dipake buat berenang. Pantai dangkalnya sampai jauh ke tengah dan sedikit berbatu. Agak maksa kalau nekad mau berenang di pantai. Kalau buat foto-foto, sangat bisa lah.
3. Harga makanan relatif sama dengan Jakarta.
4. Penginapan banyak. Gak usah khawatir kalau pergi kesana gak pake travel agent alias ngeteng, pasti dapet penginapan.
5. sewa sepeda adalah kewajiban nampaknya kalau di pulau Tidung, dipakai buat sarana transportasi kalau mau jalan menuju jembatan cinta sambil susur pantai.
6. Penduduknya ramah dan sudah familiar dengan aktivitas kepariwisataan, alah!
7. jarang ada bule.. (pas saya kesana).
8. Intinya, recomended lah kalau buat escape dari Jakarta pas wiken.

Ini beberapa gambar yang berhasil saya tangkap,


terima kasih untuk cuaca yang bersahabat
salam

0 comments: