Tidak ada Traveling Tahun Ini

Dalam postingan sebelumnya saya cerita bahwa saat ini saya tengah konsentrasi merawat dan menemani ibu saya yang sakit. It has been 5 months unconciously. Praktis selama 5 bulan tersebut 80% waktu saya habiskan di rumah, apabila saya keluar kota itupun hanya berlangsung semalam atau dua malam. Maka kegiatan traveling yang biasa saya lakukan pun keadaanya drop dibandingkan tahun – tahun sebelumnya.

Bulan Maret ketika ibu sedang parah-parahnya sakit sebenarnya saya punya tiket ke Lombok dan Bali. Perjalanan itu sudah saya siapkan dari tahun kemarin dan saya sudah sempat berimajinasi apa saja yang bakal saya lakukan pas liburan nanti. Liburan itu termasuk yang saya tunggu karena akhirnya ke Lombok lagi setelah setiap bulan Maret ke Bali, pake Garuda pula. Sampai akhirnya pas H-1 saya sudah mantepkan buat berangkat, ninggalin ibu saya beberapa saat, malamnya saya memutuskan untuk gak pergi karena keadaannya memang tidak bisa ditinggaal. Sedih memang, tapi saya juga ga menyesal.

Bulan April Mei saya lalui di rumah saja. Kalaupun saya ingin sekali jalan-jalan saya sempatkan ke sungai dekat rumah, atau saya ke Pekalongan atau Semarang. Cuma sebentar.

Bulan Juni kebetulan bulan  Romadlon yang kebetulan di bulan ini saya jatuh sakit;typhus. Saya sedikit stress saat itu karena adek saya juga ikutan sakit yang ternyata lebih parah karena dibarengi dengan DB dan liver. Saat itu biarpun saya sakit saya harus tetap focus merawat ibu saya. Tapi alhamdullillah saya diberi kekuatan lebih sehingga saya bisa sembuh duluan.

Bukan foto saya







Bulan Juli yang mana selalu saya nantikan setiap tahunnya saya nekad merencanakan untuk Liburan karena saya merasa ibu sudah bisa ditinggal untuk beberapa hari, kedua saya ingin menyepi saat ulang tahun, lalu juga saya punya alasan ingin nyemplung ke laut. I do bloody miss beach life. Dan Karimunjawa menjadi tujuan saya dengan pertimbangan kedekatan dan saya sudah kangen dengan pulau itu. Singkat cerita saya dapat tiket pesawat ke sana, sudah kontak pengelola resort langganan, dan sudah boyongan perlengkapan dari Jakarta. Namun, tetap saja saya ternyata belum berkesempatan pergi. Beberapa hari menjelang keberangkatan saya, Ibu saya sakit, drop lagi. Akhirnya ibu saya bawa ke rumah sakit dan saya pun merayakan ulang tahun dalam diam di rumah sakit. Sedih memang, tapi sekali lagi saya tidak menyesal.

Satu peristiwa yang menurut saya ajaib adalah satu hari sebelum jadwal terbang, pihak maskapai nelpon saya menginformasikan bahwa jadwal penerbangannya direschedule karena masalah teknis, apabila tidak berkenan pindah jadwal maka bisa di-refund seratus persen. Oh senangnya, biarpun saya gak jadi pergi paling ga tiketnya ga hangus. Padahal saya sudah merelakan kalau tiket itu bakal hangus. Saya rasa itu bukan kebetulan.

Dari kejadian di Maret dan Juli saya pun akhirnya belum berani untuk bikin jadwal-jadwal pergi biarpun sebenarnya saya sudah diubun-ubun pengen melihat dan merasakan traveling. Sempat, suatu ketika saya baca majalah travel di rumah dan ketika membaca fitur petualangan dan melihat foto-foto petualangannya hati saya trenyuh, semacam rindu perjalanan. Rindu tapi tahu diri. Pernahkah kamu merasakan yang begitu?

Sekali lagi saya tidak menyesal, sedikit sedih ada mungkin, tapi saya yakin akan ada waktunya saya akan melakukan petualangan itu dengan menyenangkan. Tuhan sedang menyiapkan rencana indah itu untuk saya.

Salam hangat,
Ian

0 comments: