Jakarte Punye Cerite

Selamat malam semuanya, sebentar lagi kita bakal meninggalkan bulan Juni, berlanjut menyongsong bulan Juli:bulannya saya.

Akhir pekan ini Jakarta masih saja penuh hiburan. Hiburan yang merupakan rangkaian perayaan ulang tahun Jakarta. Akhir pekan minggu kemarin di lapangan Monas ada pertunjukan panggung rakyat gitu. Artis artis tv pada nyanyi2. Sepanjang jalan utama kayak Thamrin sampai Sudirman ditutup karena di sepanjang jalan itu didirikan beberpa panggung untuk hiburan warga. Daerah tempat tinggal saya;Kwitang saja macet, warga yan g hendak ke Monas menyemut. Awalnya saya sempat berniat pergi kesana, tapi melihat jalanan yang yaaa gitu deh, saya memilih untuk tinggal di kamar, mager nonton film.

Oke, minggu ini? hehehe saatnya saya untuk bisa menikmati salah satu rangkaian acaranya Jakarta. Dimulai kemarin amlam alias Malam Minggu. Waktu itu saya habiskan dengan menonton pagelaran tari di Goethe Institute.pagelaran dari anak2 psikologi UI. Kebetulan temen saya @deanissa ikut tampil, dia nari saman katanya. Dan singkat cerita saya pun ada di Gothe tadi malam. Surprise nya adalah temen saya itu narinya keren ah! Ga nyangka, dia bisa begitu, kapan latiannya si broooo

Lanjut Minggu siangnya, Jakarta ada yang namanya Jakarta Carnaval, disingkat jadi Jacarnaval. Katanya ruas jalan medan merdeka sampai bundaran HI ditutup untuk acara ini. Saya nonton acaranya, keren yaak. carnaval gitu, waah sudah lama sekali saya gak nonton carnaval semacam itu. terakhir sudah lamaaa banget, pas SMP kayaknya yaitu karnaval tujuh belas agustusan di kampung. Nah, Jakarnaval ini yang bagus adalah karnavalnya model kayak karnaval di Rio de Janeiro itu, halah! atau kayak Jember Fashion Festival lah. Ratusan siswa siswi Jakarta di dandani unik2. Ditambah ada karnaval dari Solo Carnaval dan Jember fashion festival yang megah itu! Gak ketinggalan parade mobil hias juga ada. Acaranya sendiri berlangsung dari jam setengah 4 sampai jam 5 sore.

oke, Malamnya.. saya nonton sendratari Ariah! wuih, ini penutupan wiken yang sungguh sem pur na. Pertunjukan berkualiatas dunia lah bisa dibilang. Meskipun saya nonton secara lesehan, tapi tidak menguranngi khidmat menonton. Gilak itu acara, bisa segitunya. Sebenarnya normal aja sih bakal begitu orang penata artistiknya Mas jay, terus penatas musiknya Mas Erwin Gutawa. Itu kelasnya kayak Matah Ati itu lhoo.

Yang saya suka dari Ariah tentu saja campuran teknologi dan seni Indonesia-nya. Pake video mapping gitu, terus panggungdan tata cahanya keren ah. Salah satu yang bikin saya melongo adalah beberapa sinar laser yang ditembakkan ke langit menyatu jadi satu, seolah kayak sinar dari pesawat alen. Norak ya saya. Tapi itu beneran world class.
Melihat pertunjukan pertunjukan seni budaya semacam itu membuat saya sangat bangga akan Indonesia, beneran! sadarlah saya betapa Indonesia itu sangat kayaaaaa raya. Alamnya udah indah, seni budanya nya sangat melimpah, soory saya pake kata melimpah karena saking banyaknya. Kalau liat itu semua saya mikir kok ada ya mereka yang masih gontok-gontokan perang, tawuran antarwarga, atau bahkan etnis. Saya muak tiap kali melihat ada yang sok suci mewakili agama islam atau budaya apalah tapi intinya mereka malah punya niat untuk memernagi yang lain.

Mungkin bapak-bapak dan ibu ibu yang suka marah2 ga jelas, tertekan,stress, serakah dan sebagainya itu perlu diterpai pake seni budaya Indonesia. Biar mereka sadar bahwa apa yang mereka ributkan itu sebenarnya gak penting.

bahkan menurut saya, kalau bangsa ini katanya perlu namnaya people development biar kualitas orang-orangnya makin baik, gak usah deh dengan motivator motivatr atau buku self help itu. Cukup dengan menonton atau menikmati seni budaya, menurut saya itu pendekatan yang kebih ampuh atau ngena karena nembusnya ke masalah 'rasa' bukan cuma logika. ahsek!

salam
ian

0 comments:

Hari ini

Ini hari Senin. Hari yang dibenci sejuta umat.
Hari ini saya mau tutp dengan sebuah kalimat yang saya baca di majalah wiraswasta di Perpus Nasional kemarin.

"jatuh 99 kali, harus bangkit 100 kali"

ya, saya hanya mau bilang itu.
selamat malam,

salam,
Ian

0 comments:

Lembur

Selamat siang,,
Saya mau ngobrol seputar lembur.

Kerja di Jakarta kalau saya amati memang identik dengan pulang malam. ini konteks nya adalah pegawai swasta ya. Saya gak paham juga kalau yang kerja di negeri. Lingkungan kerja saya biasa banget yang namanya pulang malam, sudah membudaya disini. Jam kerja normal harusnya selesai di jam 17.30 tapi pada kenyataannya agak 'tabu' untuk bisa pulang jam segitu. Yang ada minimal sejam sesudahnya baru dianggap pantas untuk pulang, akan lebih baik lagi kalau pulangnya berjam-jam kemudian.

Saya bukanlah tipe pekerja yang suka lembur, atau pulang larut malam. Saya mikirnya adalah dengan pulang tepat waktu maka saya bisa sampai rumah tidak sampai larut malam, atau bisa keluar kantor lah dengan tidak larut malam, artinya saya masih punya cukup waktu untuk melakukan beragam kegiatan sebelum saya tidur dan akhirnya bangun besok paginya dan berangkat kantor lagi. Sesederhana itu sebenarnya.

Saya pribadi memerlukan keseimbangan hidup, dan menurut saya itu gak cuma dibutuhkan oleh saya saja, orang lain pun rassanya butuh yang namanya keseimbangan. Nah, keseimbangan itu yang didapatkan dari aktivitas lain diluar pekerjaan, misalnya makan bersama, mendengarkan musik, nonton, mengerjakan hobi apapaun, bisnis lain atau olahraga.

Mari kita berhitung, kita punya waktu 24 sehari kan? Taroh, untuk bekerja 10 jam, masih 14 jam, kemudian kita pakai tidur yang sehat 7 jam, sisanya 7 jam. Nah, sisa yang 7 jam itu kita pakailah buat aktivitas tadi yang bisa menyeimbangkan hidup kita. Tujuh jam sisanya itu belum dikurangi untuk perjalanan dari kantor ke rumah atau tempat buat pnyeimbangan lho. Bisa-bisa untuk yang rumahnya jauh, tinggal waktu sisa 3 jam an dan itu udah capeeee banget.

Saya membayangkan jika waktu kerja saya adalah setengah dari total waktu yang saya miliki, itua rtinya sisa waktu tersebut tinggal untuk tidur dan perjalanan saja, yah ditambah kegaitan lain lah misal mandi, makan dll. Nah, aktiviats penyeimbang lain gak kita dapatkan, ujung-ujungnya hidup kita jadi kurang 'full'. dan ujungnya lagi kita jadi lemes, tidak semangat kerja dll. hehehe, itu kalau saya lhoo.

Pernah, beberapa kali saya dihadapkan pada pilihan untuk lembur atau tidak. Kalau misal tidak sangat sangat mendesak sekali, saya cenderung memilih untuk tidak lembur. Dan selalu, setelah sampai rumah, saya selalu bersukur atas pilihan saya tersebut. no regret at all.

Kita lupakan itung itungan tadi lah, intinya menurut saya dalam sehari gak baguslah kalau misal diisi tidur, kerja, lalu tidur lagi. lebih baik ada aktivitas lain, misal: olahraga, membaca, menulis, menonton, mendengarkan, berpetualang, dan apapun itu. Mari kita biarkan indera yang ada di badan kita ini merasakan hal -hal yang ada di sekitar kita. Saya percaya dengan merasakan yang ada, akan mebuat kita lebih dekat dengan sekitar dan kemudian akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bijak.

salam,
Ian

0 comments:

Surga Senja

Selamat sore menjelang senja semuanya. Sekarang jam 5:33 WIB waktu Indonesia bagian Kwitang, dan saya di atas genteng sambil menimati udara yang sudah adem, dengan langit sedikit mendung dan sayup sayup terdengar gemuruh bisingnya suara kendaraan dari jalan Menteng raya nun agak jauh disana.

baiklah, jadi, tiba2 senja ini mengingtakan saya tentang pengalaman di senja juga. Suatu ketika saya mengunjungi sebuah pulau di pulau Jawa, halah sok misterius ya. Oke, pulau Menjangan kecil namanya. Saya tinggal disana 2 hari semalam.

Pulau Menjangan masuk dalam Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah. Dengan menggunakan sopek, perahu nelayan, pulau tersebut hanya berjarak sekitar 20 menit dari pulau Karimunjawa. Pulau sendiri kalau keliatan jelas kalau misalkan kita berdiri di dermaga/pantai pulau Karimunjawa.

Memang, itu adalah kunjungan yang kesekian kalinya saya ke Pulau Menjangan, namun untuk tinggal dan menginap itu adalahuntuk pertama kalinya. Pulau Menjangan sendiri hanya digunakan untuk menginap saja, tidak ada warga yang tinggal disana. Penginapan tersebut dioperatori oleh orang indonesia dengan bentuknya semacam resort sederhana, berjumlah sekitaran 11 resort kalau gak salah. Separo dari pulau Menjangan tidak boleh digunakan untuk komersil karena wilayah tersebut sudah termasuk dalam Taman Nasional Karimunjawa. Jadi, kalau misal kita ke Karimunjawa, lalu kita diajak pergi snorkling, nah salah satu spotnya ya di Pulau Menjangan kecil itu.

Beruntung sekali saat itu, pulau sebesar itu hanya ditempati oleh 4 orang tamu termasuk saya.
Sekawanan anjing menyambut saya ketika mau mendarat.


Depan kamar saya langsung pantai :)

Karakter dari pantai-pantai di pulau yang ada di laut Jawa adalah ombaknya yang tenang, nyaris tidak ada ombak atau gelombang yang lewat. Ditambah dengan pantainya yang luas, jadi kita bisa berenang jauh ke tengah tapi airnya masih aja tetep se dada! asyik ya. mana batu di dasar pantainya sedikit, jadi beneran kayak kolam renang yang luas.


Gini nih pantainya,,

Nah,ada satu pengalaman yang membuat saya pengen balik lagi ke sana. Jadi, saya berkesempatan untuk berenang pas matahari mulai terbenam, tempatnya ada di pantai di belakang kamar saya. Ceritanya, kalau depan kamar saya bisa mendapatkan pemandangan pas matahari terbit, maka di belakang kamar saya adalah tempat dimana matahari memebanamkan dirinya. Dan ternyata pantai di belakang kamar saya adalah pantai yang enak sekalai buat berenang; tenang, luas, dan airnya hangat karena masih menyimpan panas matahri pas siang.
Intinya senja itu saya berenang dengan hati yang sangat damai dan bahagia.
Ooh, heaven


pemandangan di belakang 'gubuk' saya.


gak sorga gimana coba, berenang dengan latar belakang begini..

salam senja,
Ian

0 comments: