Liburanku (Yang Tidak Seperti Dulu Lagi)


Jimbaran Beach at morning. Beautiful and serene

Hi!
Pemandangan ini saya dapatkan di hari pertama saya di Bali minggu lalu. Malamnya saya pakai pesawat dari Jakarta dan mendarat di Bali tepat jam 12 malam hari Kamis. Nah, Kamis paginya selepas sarapan saya menyempatkan pergi ke pantai, yah itung - itung sebagai pemanasan sebelum menjelajah pantai pantai di selatan dan men-checked beberapa agenda. Soo perfect!

Dan, ke-perfect-an itu ternyata hanya dalam angan saja. Sejam setelah itu saya sibuk dengan wa grup pekerjaan. Mengurus ini dan itu. Malamnya pun sebenarnya di bandara saya kerja, kemudian saya lanjutkan di pesawat, dan ketika check in jam 1 pagi saya lanjutkan kerja lagi sampai jam 3 dini hari. 

Dan ketika saya sudah pindah hotel di lokasi yang dekat dengan tujuan saya pun, saya masih terus kerja (baca: buka laptop, telponan, follow up sana dan sini). Sorenya saya sempatkan ke pura Uluwatu, dan sialnya malamnya saya harus melanjutkan itu semua lagi.

Singkat cerita, liburan yang awalnya saya agendakan ini bakal membawa banyak kesenangan dan saya bisa puas melepas kepenatan bekerja selama ini dengan bertemu pantai pantai cantik dan sepi, makan makanan lokal, kena panas matahari, ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Tiap kali saya balik ke hotel dan dapat signal-setelah lama gak dapat signal-maka notifikasi wa di halaman depan hand phone saya langsung ngalir kaya banjir. buanyaak. Dan otomatis harus saya follow up dan artinya saya kerja lagi. Hehe.

Saya ngeluh, iya! Saya malu, juga iya. Malu karena saya bisa ke Bali ini juga karena duit dari kerjaan saya, yang mana kerjaan yang sedang banyak ini adalah konsekuensinya. Tidak bisa saya tinggalkan. Dan harusnya saya juga bisa lihat dari sisi postifnya bahwa ternyata saya cukup dipercaya hingga harus tetap mengerjakan semua tugas meskipun sedang berstatus 'cuti'. 

Namun, jujur saya akui. Nampak ada sesuatu yang keliru. Entah sayanya, entah kerjaan ini semua. Lama lama saya jadi mikir, karena ini sudah kali ketiga. Saya cuti April kemarin tetap kerja, Libur Lebaran kerja, dan ini kejadian lagi, dan tambah parah. Ada sesuatu yang bertolak belakang dengan hati kecil saya. 

Saya akan merenung sejenak, mikirin kira kira apa  yang perlu diperbaiki agar saya bisa kembali seperti dulu, libur ya libur. Yang jelas, liburan ini adalah liburan terburuk yang pernah saya alami so far. 


Salam manis semuanya
ian


#curhat#sangatcurhat





0 comments: