Alasan Ibu

Pagi ini saya nonton Shincan. ceritanya Sincan pergi ke pet shop membeli makanan buat shiro sama papa dan himawari. Di toko itu, sincan mendapat bonus ikan hias. dan singkat cerita..sesampai di rumah papa dan sincan kena marah mama karena mereka juga membeli akuarium untuk tempat ikan bonus tadi..(strategi marketing toko yg lumayan ya?)
ok, akhirnya ikan itu hadirlah di ruang depan keluarga sinchan..

Yang menarik perhatian saya adalah...apa yang terjadi kemudian setelah aquarium itu ada di rumah sincan.. Mama sincan yang sejak awal tidak setuju dengan keputusan memebli aquarium, akhirnya malah menjadi orang yang paling repot mengurusi ikan itu. sampai-sampai dia taku setengah mati ketika menghadapi sinchan yang curiga bahwa ikannya telah diganti..

Setelah nonton sincan itu saya jadi bertanya-tanya dalam hati..Apakah yang dilakukan mamanya sinchan itu juga yang dialamai oleh ibu-ibu lainnya? karena saya ingat betul, dulu, waktu masih kecil ibu saya adalah orang nomer satu yang berkata "tidak" ketika saya memtukuskan untuk punya hewan peliharaan.

Saya dulu sempat pengeeeeeeen banget punya kucing seperti punya teman yang bisa diajak bermai, dilatih ini itu sampai diajak tidur! anak kecil mana sih yang gak pengen punya hewan peliharaan akrba kayak di film-film, ya nggak? Meski demikian,saya cukup beruntung, saya sempat berhasil mengambil hati ibu hingga boleh memelihara binatang. Saya semapat memelihara kelinci, burung dara, ikan koki dan jenis burung-burubg lainnya. Namun sayangnya..semua hewan-hewan tadi tidak bertahan lama bisa tinggal dengan saya, karena semuannya mati! :(


Gara-gara nonton sinchan tadi, saya jadi menduga-duga..mungkin alasan ibu tidak mengijinkan saya memelihara hewan karena alasannya sama kayak mamanya sinchan..saya orangnya kurang telaten..dan ibu tidak mau ikutan repot mengurus peliharaan saya.. hehe



bagaimana dengan anda, apakah ibu anda mengijinkan anda memelihara binatang?

salam..

1 comments:

Dia adalah teman siaran saya

Dia adalah nama pertama yang saya pikirkan dan saya ajukan ketika partner siaran ku etuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya siaran. Alhasil seekitar setengah tahun yang lalu dia mulai menemaniku (saling menemani lebih tepatnya) tiap pagi on weekdays.
Pada awalnya dia merasa canggung dan saya menilai dia agak terbebani harus menggantikan posisi orang yang cukup ditunggui kehadirannya setiap pagi. Tapi berkat ketekuannya dan kemauanna serta keyakinannya bahwa dia "bisa" menaklukan kondisi itu,, akhirnya lambat laun dia pun mulai diterima ole pendengar program kami berdua.

Lambat laun bahkan dia mulai menerima pujian dan sebagainya yang sifatnya positif dari pendengar. suatu pecapaian yang pantas diterima memang, karena saya ingat betul, dulu, waktu awal banget memulai pekerjaannya ini, dia pernah dihujat sama pendengar. Gak cukup satu dua pendengar tapi lebih! Tapi dia tegar,, dia tabah..dan akhirnya perjuangannya yang 'diam-diam' itu terbayar..dia berhasil!

Dia sudah menunjukkan siapa dirinya..Dia sudah berani "ngomong" : rigt or wring it's me.. hahahaha.. geli jadinya.. Dia jauh dari kata jaim...jujur samapai kadang masih terdengar polos...


saking polosnya saya pernah suatu masa begitu merasa stuck on her.. saya merasa tidak senang dengan nya..sampai Tuhan menampar saya: mengingatkan saya siapa yang dulu minta dia untuk menemani saya, mengingatkan saya tentang lebih bnayak kebaika dan kesenanan yang saya dapatkan dibandingkan rasa stuck yang cuman sekelumit saja. Dan saya pribadi pun akhirnya mengaku... memang dia adalah yang paling cocok dengan saya! Belum ada yang lain..


dia adalah febi..
teman saya siaran setiap paginya..
penasaran seberapa 'jujur'nya dia?
dengarkan morning action..

0 comments: