berkomentar

masih ingat saya dulu aa gym dalam sebuah pengajiannya bilang
"di dalam bulan puasa ini, selain berpuasa makan minum, mari kita juga berpuasa untuk berkomentar".
saya mendengarnya melalui radio saat bulan puasa 2 bulan yang lalu.

berkomentar! hampir tiap hari saya mendengar komentar. di kantor saya sendiri hampir tiap orang berkomentar. uniknya entah kenapa sebagian besar pengomentar itu didominasi oleh kaum perempuan, dan yang namanya komentar biasanya juga bernada negatif. iya lan? pribadi, saya lebh sering mendengar komentar negatif dibamdingkan dengan komentar positif.

ada saja bahan untuk dikomentari--saya ambil contoh kasus di kantor saya--, dari cara jalan, busana, potongan rambut, makanan, nyanyian teman, sifat rekan kerja dan kadang tambah parah kalo dari komentar tersebut disambung dengan sedikit gosip... beuh...tambah panjang waktu berkomentarnya.

tidak munafik, saya pun berkomentar, begitu sesuatu menarik perhatian datang secara tiba-tiba, otomatis otak saya lansung mengirim signal kepada lidah agar mengucapkan sesuatu tentang hal tadi. kalaupun keadaan tidak memungkinkan untuk melotarkan komentar, sebagai pilihan akhir saya pun berkomenr dalam hati. dasar!!!!!

saudara. alah! sadarkah anda bagaimana perasaan orang yang kita komentari seandainya mendengar komentar tentangnya? mungkin, pada mulanya niat kita cuman bercanda atau alah cuman komentar biasa!! tapi sadarkah kita bahwa manusia itu memiliki masing masing sifat. ada yang sabar, setengah sabar, ada yang sensitif, setengah sensitif, atau bahkan ada yang badak alias tidak peka sama sekali meski komentar yang kita keluarkan itu memang diniatkan untuk meng-kritik. nah, bagaimana kalau orang yang kita komentari itu ternyata sensitif, mudah sakit hati, atau mungkin sebenarnya sakit hati tapi tidak nampak karena dia dengan rapinya menyembuyikan? apa kita tidak menambah beban mentalnya? bagaimana kalo kita diposisi orang yang kita beri komentar?

silahkan bayangkan sendiri...!

saya pernah dikomentari dan saya tahu niat teman saya waktu itu hanya bercanda, tapi saya terlanjur menerima komentar itu sebagai sesuatu yang menusuk dan menyakiti hati,[alah-alah, cup cup hahahaha]. dan saya biasanya kalo sudah sakit, akan agak lama untuk bisa sembuhnya... dari situ saya sadar bahwa komentar itu memiliki efek yang luar biasa..

terima kasih ya Allah, telah memperdengarkan pengajian AA gym waktu itu, saya berjanji tidak akan mudah berkomentar, kalaupun harus saya akan berusaha berkomentar yang bagus, yang membangun dengan tetap menjaga persaan yang dikomentari...

0 comments:

lebaran

minal aidin wal faizin

ini adalah hari ke2 ku di semarang habis kemarin libur selama lima hari di kampung.
wah seneng saekali aku, akhirnya bisa sedikit rehat dari aktivitas ku yang menggunung.Alah!! nggaya!!!

banyak yang berbeda di hari raya idul fitri tahun ini.
1. neneku sudah ndak ada. hiks.... nenek paling buaik yang aku punya sudah dipanggil ke rahmatNya.
2. kakaku sudah nikah, lebaran pun dia di rumah mertuanya dan otomatis anggota keluargaku bertambah.
3. ternyata adiku sudah gedhe!!!
dan lain sebagainya.....,

liburanku aki isi dengan jalan jalan, dari menyambangi temen lama, jalan jalan ke gunung, sampai jalan jala ke kebun teh... brrr sejuk danindah. luar biasa!!!

andaikan waktu liburku lebih lama bisa jadi aku sampai jogja, atau jakarta kali..

wah, yang jelas liburan lebaranku cukup memuaskan, karena akupundapat inspirasi dan semangat baru dari kampong.

memang keMbali keUDIK memang penting!! ngingetin siapa sih kita ini sebenarnya...(bagiku)

0 comments:

lebaran

0 comments: