Hey, I'm 22*

22, angka kembar, dan itu adalah usia saya saat ini. Dulu, waktu jaman masih seklah ynag namanya usia paling ditunggu tunggu adalah sat ke-17. masih ingat betul, dulu waktu remaja saya begitu ingin terlihat atau mempunyai barang barang seperti rang dewasa biar tidak dianggap anak kecil lagi. Biar kalau mau pergi kemana, tidak ditanya tanya dulu sama ibu. Maka saat sa saya menginjak angka 17 bukan main girangnya, karena saya merasa pribadi saya sudah tidak remaja lagi.

Tidak terasa, masa kegirangan tersebut sudah berlalu 5 tahun yang lalu. Berbeda ketika dulu tiap kali uang tahun rasanya : waw sudah gede! Eh, ternyata ajdi gede itu tidak seindah pikiran saya waktu usia belasan. Usia yang sekarang saya menganggapnya ;penuhdengan tantangan, benar benar harus berjuang diatas kaki sendiri kalau ingin tetap eksis. Lepas dari rang tua, menetukan langah sendiri, dan otomatis harus milih sendiri, dan siap tidak siap juga harus mau menganggung knsekuensi atas pilihan tadi.

Dewasakah saya?
Entahlah, saya tidak terlau menggubris perihal masalah kedewasaan ini. Toh yang namanya dewasa nanti muncul sendiri. Kalu terkadang saya bertingkah kekanakan itu karena saya masih menikmati enaknya dianggapa kecil dan juga untuk sedikit meredam apa yang sebenarnya bergejlak dlam kalbu dan pikiran saya. Alah! Agipula, yang menilai seserang masuk taraf dewasa kan bukan kita sendiri meainkan orang lian yang bersinggungan dengan kita, betul tidak, yang terpenting kita melalkukan semua tindakan, tudgas, atau kewajiban dengan benar , sesuai dengan porsi masing masing. Lantas sudah dewsakah saya? Jawabnya.. “ no comment!”

Yang lebih menjadi pikiran saat ini adaah sudah ngapain saja saya saat ini? Sudah dapat apa saja? Sudah menyumbang apa untuk orang orang di sekitar? Tipa tahun saya membuat daftar target tentang apa saja yang mesti dilakukan dan didapat dengan pertimbangan supaya saya melangkah ke depan, maju, bukannya mundur. Dan pastinya, dari target-target tersebut pasti ada yang meledset atau tidak tercapai. Kadang, saya jadi menyesal, kalu mengingat kegagalan itu, karena kalau saya lihat kesekitar, banya k sekali teman teman dengan usia sebaya yang prestasinya begitu gemiang, sudah begini, begitu, kesana, kemari, kalau dikomparasikan, apa yang sudah saya perbuat begitu jauh, begitu kecil dari apa yang mereka capai.

Tuhan tetap adil…
Ya, kalimat seperti itulah yang kadang menghibur saya, saya sadar bahwa semua semuanya tetap ada yang mengatur, ada yang berkehendak, ada yng lebih tahu dan adil dalam mengatur porsinya masing masing. Kalau kadang saya begitu silau melihat prestasi teman-teman saya yang sukses, Tuhan pun serta merta dengan lembut menundukkan kepala saya, supaya melihat: “oh ternyata masih banyak teman teman saya yang belum sukses, saya masih lebih beruntung dibandingkan mereka…..”

Pfuh,,,, apapun yang saya raih, hey, inilah saya! saya sudah berpikir dan bekerja dengan keras saudara saudara! Dan saya siap dengan tantangan berkutnya! Ingsya Alah!!

Merdeka!!!, hidup atau mati!!!


*(bukan renungan, bukan pula self defense, ini hanya sekedar pengakuan!)

SABTU, 14 JULI 2006

0 comments: