Impian

Entah sudah berapa kali saya menuliskan ini. Entah di blog ini atau di paltform (halah bahasanya) lain. Intinya saya tergerak untuk menuliskan mimpi saya disini. Kan katanya yang namanya mimpi harus di tulis. Semoga ya, cepat cepat mimpi saya ini segera tercapai. Amin.

Suatu saat nanti, hmm semoga sebelum umur 40 ya, saya sangat ingin sekali bisa/punya..

  • Rumah. Rumah ini ada di pinggir pantai. Lebih pas lagi sesuai mimpi saya kalau rumah ini ada di tebing, menghadap pantai dengan pemandangan matahari terbenam. Saya akan bangun infinity pool lengkap dengan taman dan kursi kursi malas biar bisa santai sambil menikmati sunset atau kumpul dengan keluarga dan sahabat. Saya bakal bangun tangga dari atas/tebing ke pantai di bawah buat akses kalau misal pengen berenang di pinggir pantai. Rumah tersebut tidak terlalu besar, tapi lega dan leluasa, gak terllau banyak furnitur yang berat-berat. Banyak bukaan, kaca, besar. Kamar mandi luas, dapur luas, ruang keluarga, yang nyaman, dan kamar tidur yang kayak surga. Air mengalir dengan lancar dan deras. Mungkin kalau dibikin tema, rumah saya ini bakal simple tropis minimalis. Oh ya, dibikin tempat buat olahraga, gym kecil bolehlah. Saya kan pengen kuat sehat sampai tua. Yok kamu, iya kamu, bantu aku, support aku untuk mewujudkan mimpi ini, untuk rumah kita bersama. eaaa

  • Usaha. Saya punya mimpi untuk punya usaha sendiri. Tidak bekerja di perusahaan atau ikut orang lain. Bentuk usaha yang dimaksud adalah jual makanan. Cuman belum ketahuan nih makanannya akan seperti apa. Bayangan saya belum clear kaya rumah diatas. Well, tapi pernah ada di benak saya menu nya bakalan menu warteg atau masakan Indonesia. Bukan apa apa si, sedih saja melihat makanan Indonesia tidak se hits makanan barat. Anak anak jaman sekarang lebih mengenal makanan barat atau kalau dari asia ya Jepang dan sekitarnya. Hmmm, oke, saya akan buka usaha makanan warteg for the begining. Saya buka usaha sekalian mengenalkan sekaligus melestarikan masakan Indonesia. Bayangkan di pantai, di Lombok, atau di Nusa Tenggara sudut mana gitu ada warung makan dengan suasana pantai, atapnya ijuk, atau ilalang, Bangkunya di pojokan mirip bangku bar, tapi ada meja kursi yang muat untuk 6 orang gitu, lalu menunya adalah tempe bacem, pindang masak tauco, sayur sop, ayam goreng, opor ayam, mie goreng, sayur tahu, atau pecel lele. Luar biasa! Dan nantinya makanan Indonesia akan jadi hits, bahkan simbil ke-keren-an bule-bule kalau bisa dinikmati di pinggir pantai. Warung saya itu tetap akan memperhatikan lingkungan, ga nyampah, dan semoga sebagian besar bahannya dari namam sendiri, dan semoga usaha ini juga membantu masyarakat sekitarnya. Amin.

  • Keahlian. Saya ingin sekali punya keahlian di bidang masak, karena itu akan membantu mewujudkan impian saya diatas. Saya juga ingin punya keahlian menyelam, diving maupun free diving. Semoga saja dua duanya saya punya sertifikat nya juga. Selain itu juga, saya ingin bisa berbahasa Perancis, saya punya dasarnya kalau bahasa Perancis, jadi tinggal di lanjut. 

  • Petualangan. Sambil memantau usaha warteg nya, pastinya saya juga ingin tetap meluangkan waktu untuk melihat belahan dunia yang lain. Dalam setahun saya bisa paling ga dua kali ke tempat- tempat di sudut2 Indonesia dan belahan dunia lain: Di pikiran saya, saat ini saya ingin banget bisa ke Vietnam, ke Amerika Latin, Venezuela, Peru, Philiphina, New Guinea, New Zaeland, Rusia, India, Sri Lanka, Mongol, Greenland, Italy dan Turki! Paling ga negara negara itu. Ya Allah saya bayanginnya saja, merinding! 

Semoga semua mimpi itu terwujud. Amin. Mimpi itu juga akan jauh lebih indah misal bisa diperjuangkan, diwujudkan, dijalani, dan dinikmati bersama kamu, iya Kamu.. hehe. 



Amin amin. 
ian

Helo 2017

Hari ke-2 tahun 2017. Senin. Libur. Tapi apakah saya libur? Enggak juga, sejak Sabtu malam tahun baru hingga hari ke-2 ini saya kerja. Ngerjain kerjaan kantor maksudnya. Tapi gapapa, saya senang, dan juga karena itu adalah tanggung jawab saya di pekerjaan. Pekerjaan yang bisa memberikan bekal saya (alias duit) untuk menghidupi kehidupan. hehe.

Apa yang kamu cari?
Btw tahun sudah berganti, pastinya ada beberapa target yang pengen dicapai di tahun baru ini, kan? Paling gampang ngukur target adalah punya ini itu. Kalau gak ada ukurannya macam, tambah bijaksana, tambah bahagia itu agak susah diukurnya. Bukan ngajarin matre tapi dari batasan kepemilikan nanti pas rekapan di akhir tahun jadi keliatan kita sudah ngapain aja sepanjang tahun.

btw, tulisan ini disambung nanti yaa..

Kerjaan Baru: Saya Shock!

Sudah genap sebulan saya bekerja di kantor yang baru setelah selama 8 bulan saya tidak bersentuhan dengan office things macam email, laptop, target, deadline, dan rapat rapat. Saya sempat merindukan itu selama 8 bulan yang lalu itu, tapi ternyata ketika saya mengalaminya: saya shock!

Perusahaan start-up memang berbeda dengan korporasi besar ternyata. Sejak saya bekerja pertama kali saya selalu bekerja dengan organisasi besar. Semuanya serba ter-sistem. Saya kira bekerja di perusahan start-up bakal menyenangkan karena saya punya bahan mainan baru yang bisa saya bentuk menjadi seperti apa yang saya inginkan. Dan memang betul seperti itu, tapi mainan baru dibentuknya ternyata harus sangat segera menyesuaikan dengan perkembangan organisasi.

Semangat kerja saya harus tinggi dan yang paling penting adalah adaptasi saya harus super cepat. Gak bisa kaya perusahaan besar yang saya diijinkan untuk mendalami segala sesuatunya boleh sambil sedikit 'slow'. Toh namanya anak baru, gitu mungkin pembelaannya. Tapi ternyata di perusahaan start up tidak boleh seperti itu. Anak baru dan anak lama sama. Anak baru boleh adapatasi tapi jangan terlalu lama, harus sgera menyesuaikan dengan ritme kerja disana yang serba cepat.

Semoga memasuki bulan kedua minggu depan saya bisa menyesuaikan diri dengan cepat dan segera tak tek tak tek untuk mengambil tindakan biar tidak tergilas oleh waktu dan kerjaan dan lama lama malah saya bakal jadi penonton. Amin.

Anyhow by the way, ternyata yang mengalami kejadian seperti saya ini banyak. Artinya saya ga sendirian. Kejadian ini adalah sebuah uncomfort zone  saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kalau saya bisa melewati ini, saya akan dengan bangga menengok ke belakang sebentar lalu menatap masa depan dengan optimis dan postif.

Semangat dan doakan selalu selamat,
Ian

Ibu

Halo semua,
Saatnya saya mendokumentasikan kondisi Ibu saya. langsung saja.

Jadi ceritanya, Rabu kemarin Ibuku dibawa ke RS YAP Jogja. Akhirnya mimpi saya untuk memeriksakan mata ibu ke sana terwujud. Ini berkat koordinasi seluruh anggota keluarga, dan juga atas bantuan teman dan sahabat saya.

Singkat cerita; Ibu saya dibilang sama dokternya kalau sudah tidak bisa melihat lagi. Intinya kayaknya gitu dari yang saya denger dari sahabat saya yang saat ini ikut mengantar ibuku menemui dokternya. Oh ya by the way, saya gak ikut mengantar ke Jogja, saya mengaturnya dari Jakarta. Yang menyedihka, saya dapat cerita kalau layanan dokter di sana tidak ramah. 

Ceritanya, Ibu saya datang, lalu karena pakai BPJS, ibu saya diperiksa sama dokter pertama (kurang tahu dokter apa maksudnya), lalu habis itu Ibu dilanjutkan periksanya oleh dokter kedua. Nah di dokter yang kedua inilah Ibu saya dites penglihatannya. Dan ketika ibu tidak bisa menjawab tes melihatnya, sang dokter bilang "Ini buat apa dibawa kesini? Orang sudah tidak bisa melihat. Hanya mukjizat Allah yang bisa membantu".
Btw, kalimatnya aslinya ga kaya gitu pasti, tapi intinya seperti itu. Yang jelas dari sahabat saya dia sempat shock mendengar ucapan  sang dokter dengan nada pengucapan yang tidak ramah.

Yang jadi pertanyaan:
  • Mungkin dokternya yang lagi lelah atau memang dia service nya begitu? Dokter yang baik harusnya bukan begitu pelayanannya.
  • Apakah karena kami pakai BPJS sehingga service nya begitu? 
Menyedihkan ya. Sedih saya mendengar cerita itu.

Tapi untungnya Ibu saya sekarang (detik ini) sudah mulai menerima. Dia dijadwalkan untuk ke RS YAP lagi minggu depan, tapi dia tidak mau. Dia semacam kapok. Dia memilih untuk menerima kondisi yang sekarang. 

Saya sangat menyayangkan apa yang sudah dilakukan dokter itu.
Sangat disayangkan.

salam prihatin,
Ian

Update Status: Ibu

Selamat malam,

Sangat jarang saya bisa kembali kesini, menumpahkan apa yang saya rasakan atau menceritakan pengalaman saya selama beberapa waktu. Sebenarnya banyak kisah yang ingin saya tulis untuk jadi pengingat di masa yang akan datang. Acapkali saya ingin cerita sesuatu, namun acapakali pula saya ternyata terlalu malas untuk menyalakan laptop. Saya ingin cerita tentang liburan ke Bali yang sempat saya lakukan, tentang pengalaman hidup di Jakarta kembali, tentang pertemanan, dll. Terlalu banyak ternyata yang harus saya ceritakan, satu satu akan saya tulis. Namun saya akan menulis tentang apa yang saya rasakan saat ini saja.

Oh ya btw, saat ini adalah jam 11 malam, saya di rumah, di kamar, hujan dari siang, sepi, adek dan ibu sudah tidur dan saya menulis ini dengan ditemani suara merdu Chrisye.

Kerjaan Baru
Sudah dua minggu saya kerja di Jakarta. Di bidang yang sama, untungya di perusahaan yang bidangnya atau bisnisnya berbeda. Kantor saya adalah perusahaan start up dengan jumlah karyawan saat ini 30-an dan terus bertambah. Sistem kerja dan segala regulasi masih dibuat sambil jalan. Saya kerja masuk siang, karena saya berangkat dari kosan jam 8.30. Namun, saya juga pulang sangat larut. Ini adalah pulang rata-rata terlarut saya selama kerja. Saya pulang diatas jam 9 malam. Hampir se-ti-ap-ha-ri.
Enjoy? So far so good..

Ibu
Ibu menempati porsi prioritas yang sangat besar dalam hidup saya saat ini. Sambil bekerja saya masih memikirkan Ibu saya. Masih mengkhawatirkannya. Dan jujur, ada kalanya fokus saya dalam kerjaan berkurang karena saya ingat ibu saya atau saya memikirkan strategi-strategi untuk Ibu saya di rumah.

Kondisi Ibu sebenarnya jauh lebih baik sejak saya mulai cari kerjaan. Banyak keajaiban terjadi beberapa bulan terakhir, misalnya dari sebelumnya yang tidak bisa kencing menjadi bisa kencing. Kemudian, lukanya yang parah itu berangsur angsur menjadi pulih, dan akhirnya kulitnya rapat. Nafsu makan membaik, dan kondisi badannya terlihat lebih segar.

Sampai kemudian tiba-tiba cobaan lain datang. Penglihatan ibu saya terganggu. Sebenarnya kemampuan melihat ibu saya memang menurun sejak di rawat rumah sakit. Hanya saja sebulan terakhir mulai memburuk, dan lama lama tambah buruk. Kami sempat bawa ke dokter mata dan dibilang bahwa penglihatannya sudah memburuk sekali. Saat itu hati saya hancur mendengar vonis seperti itu.

Obat - obat yang diresepkan pun kami beli. Mahal tidak menjadi masalah utama yang penting kesembuhan Ibu saya. Namun tetap saja hasilnya nihil. Kemudian kami minta rujukan ke RS yang lebih handal, dan dirujuklah ke RS di Semarang. Pas saya telepon RS tersebut, ternyata dokternya akan umroh dan baru melayani lagi awal Desember.

Saya tenangkan Ibu saya, saya hibur dia dan saya tahu bahwa kondisinya semakin memburuk saja matanya dan saat itu pula saya harus mulai berangkat ke Jakarta untuk memulai pekerjaan baru. Dua minggu kerja di Jakarta kemudian saya dapat kabar dari RS Semarang itu kalau dokternya sudah ada, maka singkat cerita saya dengan perasaan tidak enak hati meminta ijin sama pak bos untuk cuti sehari mengantar Ibu ke Semarang. Banyak drama selama perjalan saya ke Semarang, tapi yang jelas saya juga kurang puas dengan hasil dari pemeriksaan di Semarang. Itu karena di Semarang tidak diambil tindakan pasalnya alat laser nya tidak ada.

Ketika sedang diperiksa, Ibu sempat tanya sama dokter apakah dia bisa melihat seperti sedia kala. Dan jawaban bu dokter "Saya tidak berani janji ya Ibu, namun kita ikhtiar saja". Saat itujuga saya tahu kalau Ibu saya sedih dan kecewa. Tidak ada yang bisa saya lakukan selain menenangkan diri saya sendiri juga bilang ke Ibu saya bahwa intinya semua akan baik-baik saja. Terlihat sekali ketika akan berangkat ke Semarang Ibu saya sangat semangat karena harapannya akan sembuh sangat besar, tapi begitu tahu begitu di Semarang dan tidak ada tindakan sama sekali, maka Ibu saya pun down se down nya.. Saya dapat merasakannya.

Usaha Lain
Saya masih akan berusaha untuk membuat penglihatan Ibu saya pulih kembali. Rencananya saya akan bawa Ibu ke RS Yap di Jogja. Entah hasilnya akan seperti apa yang jelas saya akan usaha dulu. Hanya saja saat ini saya terkendala masalah ijin dan cuti di kantor baru. Saya sangat tidak enak sama kantor kalau harus ijin kembali. Tapi saya yakin bakal ada jalan yang suka datang tidak terduga.

Dan saya juga percaya Tuhan akan memberikan keajaiban - keajaiban kepada kami sekeluarga.
Semoga Ibu saya semoga bisa pulih kembali penglihatannya. Amin.








New Journey

Here i am on the way to Jakarta. Tomorrow is my first day for working again after 8 months in a village acompanying my mom.
.
Hard to say good bye to my mother actually due to her condition is okey in term and condition applied. For some reasons i asked for my mom permit to go to Jakarta for working again. She said yess, and i am happy but still having bit worry for her in fact.
.
Today, here, right now. Mother is my number  one. I have never had this love to her become this huge so far until she got sick few months ago.
.
Eventhough i am unsatiafied enough for acompanying her, i will make her proud of me and happy as a replacement for not always be her side.

Here i try to be a good boy for her for i cant give her back what she has given to me since i was born.
.
For you, who still have your mother or father alive healthy, please do not take it for granted. Yess it is true, we are growing and they are getting older and older too. So, Love and take care of them very well.

Warm regards,
Ian

week of interviews

Right now, i am in Pasar Senen station about leave for Weleri.  This week is bit tiring.  I had back to back interview for jon! There were 4 interviews in a row in 3 days. I had to answer the same queation, explain something over and over again.

I hope the organisation interviewed me yesterday will give kind of good news because working there is such a big dream for me.
Amen for that.



Warm regards
Ian

Tidak ada Traveling Tahun Ini

Dalam postingan sebelumnya saya cerita bahwa saat ini saya tengah konsentrasi merawat dan menemani ibu saya yang sakit. It has been 5 months unconciously. Praktis selama 5 bulan tersebut 80% waktu saya habiskan di rumah, apabila saya keluar kota itupun hanya berlangsung semalam atau dua malam. Maka kegiatan traveling yang biasa saya lakukan pun keadaanya drop dibandingkan tahun – tahun sebelumnya.

Bulan Maret ketika ibu sedang parah-parahnya sakit sebenarnya saya punya tiket ke Lombok dan Bali. Perjalanan itu sudah saya siapkan dari tahun kemarin dan saya sudah sempat berimajinasi apa saja yang bakal saya lakukan pas liburan nanti. Liburan itu termasuk yang saya tunggu karena akhirnya ke Lombok lagi setelah setiap bulan Maret ke Bali, pake Garuda pula. Sampai akhirnya pas H-1 saya sudah mantepkan buat berangkat, ninggalin ibu saya beberapa saat, malamnya saya memutuskan untuk gak pergi karena keadaannya memang tidak bisa ditinggaal. Sedih memang, tapi saya juga ga menyesal.

Bulan April Mei saya lalui di rumah saja. Kalaupun saya ingin sekali jalan-jalan saya sempatkan ke sungai dekat rumah, atau saya ke Pekalongan atau Semarang. Cuma sebentar.

Bulan Juni kebetulan bulan  Romadlon yang kebetulan di bulan ini saya jatuh sakit;typhus. Saya sedikit stress saat itu karena adek saya juga ikutan sakit yang ternyata lebih parah karena dibarengi dengan DB dan liver. Saat itu biarpun saya sakit saya harus tetap focus merawat ibu saya. Tapi alhamdullillah saya diberi kekuatan lebih sehingga saya bisa sembuh duluan.

Bukan foto saya







Bulan Juli yang mana selalu saya nantikan setiap tahunnya saya nekad merencanakan untuk Liburan karena saya merasa ibu sudah bisa ditinggal untuk beberapa hari, kedua saya ingin menyepi saat ulang tahun, lalu juga saya punya alasan ingin nyemplung ke laut. I do bloody miss beach life. Dan Karimunjawa menjadi tujuan saya dengan pertimbangan kedekatan dan saya sudah kangen dengan pulau itu. Singkat cerita saya dapat tiket pesawat ke sana, sudah kontak pengelola resort langganan, dan sudah boyongan perlengkapan dari Jakarta. Namun, tetap saja saya ternyata belum berkesempatan pergi. Beberapa hari menjelang keberangkatan saya, Ibu saya sakit, drop lagi. Akhirnya ibu saya bawa ke rumah sakit dan saya pun merayakan ulang tahun dalam diam di rumah sakit. Sedih memang, tapi sekali lagi saya tidak menyesal.

Satu peristiwa yang menurut saya ajaib adalah satu hari sebelum jadwal terbang, pihak maskapai nelpon saya menginformasikan bahwa jadwal penerbangannya direschedule karena masalah teknis, apabila tidak berkenan pindah jadwal maka bisa di-refund seratus persen. Oh senangnya, biarpun saya gak jadi pergi paling ga tiketnya ga hangus. Padahal saya sudah merelakan kalau tiket itu bakal hangus. Saya rasa itu bukan kebetulan.

Dari kejadian di Maret dan Juli saya pun akhirnya belum berani untuk bikin jadwal-jadwal pergi biarpun sebenarnya saya sudah diubun-ubun pengen melihat dan merasakan traveling. Sempat, suatu ketika saya baca majalah travel di rumah dan ketika membaca fitur petualangan dan melihat foto-foto petualangannya hati saya trenyuh, semacam rindu perjalanan. Rindu tapi tahu diri. Pernahkah kamu merasakan yang begitu?

Sekali lagi saya tidak menyesal, sedikit sedih ada mungkin, tapi saya yakin akan ada waktunya saya akan melakukan petualangan itu dengan menyenangkan. Tuhan sedang menyiapkan rencana indah itu untuk saya.

Salam hangat,
Ian

My Current Life

Well hello you. How are you?  I hope you are always happy, healthy and wealthy. Amen for those hopes.

It has been three months i officially stay in village, at home with my brother and mother. I resigned from my latest job for good reason: looking after my sicky mother. Her condition needs extra attention. It is difficult for her to live independenly at the momment.

Living in a village- even it is my hometown- is not that easy as you imagined. I used to get anything i want easily in a big city. My kind of entertaining stuff is large of choices. I can live my live freely as a not first jobber anymore i get salary that can satisfy me.

By moving to village my whole life is totally changed. Less modern entertainment, bit difficult to get what i want, and have to adapt with more minimum facilities than i used to get.

Less money, far away from my close mates, have no privacy or private life and even bad signal to get internet access are those i have to face. Happy or not that the consequencess i have to accept while looking after my mother.

Having that hard life is feel not to really hard actually when i witness progress of my mother's health. She is becoming better and better.

Actually there are so many stories during i am living in village. I am going to tell you next time. One word cam deacribe the stories is: adventorous! Fyuh!



See you next time.
With love
Ian

My 2015



Good morning!
Yes it is actually a Sunday morning, 9 am, at a hotel which has a pool and breakfast facility. What should I do in this right place? Hmm. Well, what I am doing now is not as what you thinking of. Here I am engaged with office stuff. But, the positive side is I have unlimited wifi access so that I can greet you here after so long time not being here.

Last year  I posted the recapitulation of what I have done during 2014, so do I right here right now. First of all let me say again  that I feel 2015 is sooo fast. Faster than last  year I think. I couldn’t understand why after I had celebrated NYE I suddenly celebrated my birthday which was in mid year. Then after that I have to be ready to pass NYE  again. Fyuh.

Ladies and gent, here is my recap what I have done during 2015.

#January
What I love most in January was rainy season. Love it very much! When I open my archive, I found a story that is told in January my plan to watch Mr. Buble sang in Jakarta was failed. It is caused I didn’t book ticket early. So, there were only high price tickets when I was about to purchase. I was a bit disappointed and sad because to sing along with Buble is my bucket list actually. I am waiting for his concert in Jakarta since 2005 when I got started familiar with his voice. Then I also planned to fly either KL or Sing to watch over him. And I finally could watch and sing along with Buble via youtube! due to financial issued, I just haven’t met you yet Sir!
Talking about my genk; Groot. What amazed from this month was Groot had a photo session on the rooftop of Landmark Building, Jakarta. It was meant to make one of us’dream come true; make an amazing photo of Spiderman!



#February
Water was poured heavily from the sky that became  so nice to cuddle on the bed all day and night long. In February, Jakarta got flood and it became headline at media that make my Mom called me several times to make sure I was still doing oke.

Fortunately my room was still save and getting more and more comfy. But, the unfortunately one was my only gadget got flooded too. I poured water over the phone unconsciously when I was sleeping at night.  Shocked me, on the next day morning I found my gadget had been totally died. That was tragedy for me because that gadget was one of my favorite things ever! Using it, I made photos, hanged around on social media, searched for infos, and so on. I could say my 75% of my time was concentrated on the gadget! Fyuh! I couldn't stand living without gadget in this era, so  I bought one online then.
Well, What about Groot in Feb? Groot had a real vacation for the first time together in February. We crossed the sea, went to an island, swam into wide blue pool, and got tanned. We were so lucky at the time because those days when we had vacay,  weather was totally bright in the middle of high rain season and flood disaster in Jakarta.
 Pulau Macan

#March 
This is one of my favorite months each year. In March I always spare some day-off for Bali getaway. Since 2013 I made kind of annual plan that March is Bali time. What I loved much from 2015 Bali getaway was I had the longest day so far, 4D5N in Bali!, I spent money without any worries, and I get myself  higher level of hotel. I mean it; I enjoyed the trip to the fullest!
My Villa in Uluwatu

How about Groot? Sure, we had some happy time too. We went to Ancol to meet one of the most popular cat in the world: Doraemon! We got up-close and personal with Doraemon and friends’ stuff. Such an amazing time for us to see the real ‘anywhere door’ and had a time at Nobita’s room.
Speaking about happy, Groot said HAPPY birthday for Patia who turned into 30! Yess! 30!!


#April
Here we go!  The new life was about beginning. I left my job to meet the new one. (FYI, I stopped for a while to continue this sentence and feel ghost bump). On the last day of my working  there, it was too sweet for me when the unit where I belong made a sweet humble surprise party. They also presented me a cookware and some spices. I was touched! You know, those things were stuffs I love so much at the time. By the way seems I could not continue the story of this no more. I missed my office time over there anyway.
I miss my humble brother and smart sister

Groot? We always had an amazing time together. In this month we made a charity for kiddos in Semarang. We made  proposal to gather some funds and how happy we were when we got more fund than we expected. In the end the event run well, kiddos were happy, spiderman was happy, and all of us were happy too.


#May
There might be something happened in May but what I remeber well in this month was I had an adaptation phase in mynew job. You know having adaptation sometimes felt like sh*t!  But that was okay, I had to take a responsibility of what I have decided.
I felt grateful I had Groot in my life. They were always be with me not only in happy but also when I felt down or sorrow. We had fun in May when Patia booked us a room at our desire hotel for weekend stay. 


#June
In this month I traveled abroad to Sing. That was nice to be back there and be able to discover Singapore again. For me whom very instagram, Singapore was very instagramable in every corner. One of a the unforgettable moment was when I finally managed to explore Singapore Sea Aquarium. I loved that place very much since I could see the giant aquarium and many other aquariums which filled with unique creatures and even jelly fish!

In June Groot made a regular activities like going to cinema and something. All of us seemed so busy with our job.

#July
This month was special for me because I was turning into thirty and ready or not had to say goodbye for twentieth life. Fyuh! Felt old? Yess, I did. Felt already succeed? Hmm, let me think first, but overall I was happy. My life was getting better and better. 

I celebrated my birthday in a small town in West Java and what a surprise when hotel staff wake me up and gave a birthday cake in early morning. 

When in kampoeng for Hari Raya, I felt happy because my family was complete. All members were stay at Mom's home. Become happier when my dream to visit tea garden came true. My instagram got greener than ever at the time

Talking about Groot, they also gave me a birthday present. I understand it is sometimes difficult for us to purchase a gift but Groot really knew me well, they gave me a sandwich maker! Yeah, I loved it so much.

#August
I spent this month as it had to be. When there was no special event happened then Ancol took control. Groot went Ancol for beach and took piknik around there. Besides that, after long time no cooking, I came back to kitchen and made same dishes. What I made was all about simple and western.


#September
In first week of September my-Semarang-friend and I went abroad to KL. It was a rare occasion for us to be able to travel together since ourselves has a different schedule that hard to match at one another. Our main plan was going to Colmar, a French thematic village in Bukit Bintang Malaysia. We planned to do this and that over there until the day when we were about buying ticket to reach Colmar, we felt broken heart. The ticket for the time we wished to go were sold out. Sigh. I myself really felt down at the time so did my friend.

However, we tried to do plan Z that was exploring the city; Petronas, Hindu Temple, Pasar Seni, Lapangan Merdeka. Lucky me, we spare special time (no mainstream) to visit KL bird park in Jurong. What I love more in KL is I had a chance to try some unique taste of food and beverages. Since that visit, es limau becomes one of my favorite drink beside coffee.
What about Groot? We made a surprise party for the only girl in Groot to celebrate her 28 years young in early September.


#October
There was a historical moment for me in this month. It was when I finally installed air conditioner (AC) in my room. It took about two years to convince my boarding house Mom to install that one. Then when AC was installed elegantly in my tiny room, here I represent my room proudly said goodbye for humid, hot, and sauna air. 





In this month I had a chance to go inside MRI machine to check my bone! Oh yess, i finally knew the reason why i often get sick at my back





In this month too we celebrated the birthday of the youngest Groot. We made a surprise, made a video, and we had lunch together. Aaah  I love to have best friend around me. Life is beautiful. 

 By the way, Groot in this month welcome baby Naufal (son of ibu @retiii)

#November
November was the first time I visit Surabaya. I witnessed that Surabaya is truly clean, green, and neat. But, well (sigh) I have to say November become one of my hardest day in 2015. I had a project about my dream. I did step by step patiently to reach that goal but in the end that’s not been my luck yet anyway. Secondly, I lost my bag. It was my fault. I left it on the plane. It was because of my carelessness. I realized that accident the day after. There were passport, some MYR money, earphone, and external hard disk! I saved my all softcopy document inside that hard disk. So, when it disappears now. I felt have to start from zero to build anything again. November was hard, exhausting for me to be honest.

How was Groot? One thing I have to say gratitude once again is that lucky me I had them in my life. They were always being with me when I was down. They made my day. I love Groot.

#December
Here I want to say that I experienced many things during a year that let me ups and down. I feel those kind of emotions; sad, upset, disappointed, happy and fun. I have to face it. There is no reason for me to envy for one’s happiness. I don’t know what they really feel at certain moment. 

Let us face 2016 with positive vibe. One of my accomplishment in this month is my insurance get activated this month. Oh.. finally I have that one.

Salam,
Ian

What am I doing?

Well, hrllo you guys! How are you? I hope you are hust fine and happy.

Here I am now laying on my bed. Hot chocolate is besode me. I had take a bath as soon as arrived home. The road had traffic jam! You know the feeling when you get stuck on the street while the weather was hot! Exausting indeed.

I am thinking now. What am I doing at the moment? I m spending my time on the road. My life is just for work, as I am at home is just for sleeping and bathing. Well this story is not about complaing or something. Here i am thingking wether what i am dong now is related to my goals. Sigh!

However, me is way better than some ppl around us today. Some of them are fired, but lucky me i still have a job.

This is just a story of my exusting day of me.



When I went to KL

Well, hello you buddy!
It is so happy for me to catch you up again here. FYI, I have made some stories to tell you about what happened to me so far factually. There are more up and down, tears and laugh. Phew! So many things to tell in fact, the pity part is I was too lazy to continue each story I began to write.
Right here right now I am telling you about my vacation in Kuala Lumpur last week. It was short vacation anyway, Sat to Mon.

It became one of my unforgettable trips for some reasons:
1. That was my first visit to KL or Malaysia.
2. That was for the first time I went vacation with buddies with two friends, I usually going vacation with myself or just two.
3. That was my first vacay without having maximal research before thus I was too rely on my friend.
4. That was first time for me to feel how painful being failed getting to main destination.

However, the trip experienced me something new and as usual I got so many insights. One thing I love from traveling, including this, is that I learnt about culture, life and soon.
Ok, Ladies and Gents, here it is my glimpse of my story visiting KL.

Food and Beverages
As Indonesian, i love to eat rice off course. When I feel so crave for food so much, nasi is kinda my pain killer. In KL you can easily find nasi lemak, it was just like nasi uduk in Jakarta but I tasted it lil bit more buttery or greasy. I love the texture and the taste. For me personally nasi lemak is too hardcore when paired with teh tarik! But they are couple in Malaysia anyway. Nasi lemak suits best with es lemmo which can help cleansing your tongue once you want try other dishes.


Influenced more with Indian cuisine, the street food I found during walk around is having kari taste. I love the unique of Kari as it gives me aromatic or even exotic sense for me. But when you go around and then find kari again and then find again and then kari again and then whatever you order gives you kari inside, both lil and more! You then miss light food, for example: soup or bakso! Heheh. Kari is everywhere. From prata, bread, mee goreng, and even gorengan just like pastel in Indonesia. They love to give kari inside!

I was super impressed to see the way they make a take away drink! So clever!


There is one thing I love when talking about food. This is what I like is not food actually but beverage. I found es lemmo. You know what es lemoo is? Well, it is ‘jeruk limau’ in Indonesia that is made into kinda ‘es jeruk’. Oh.. the jeruk limau which is well know as one of ingredient to make good chili sambal is way better to be a beverage than jeruk nipis. The taste is not so sour as jeruk nipis and the aroma is very lovely. You gotta make it, guys!

The City
I stay in Berjaya Time Square area which is on of the center of the city. It is pretty strategic enough because we can reach some popular spot in KL easily. The city itself is lovely, but not that lovely as Singapore which is so instagramable in every corner, KL is way neater than Jakarta. For I stayed there for three days I didn’t see any traffic jam even though it was Monday. I didn’t see many motorcycles around the city. I saw many people walking on foot, using public transportation such as monorail.

Yess, lovely, wasn’t it? but if you wish just like Singapore, you will be disappointed. KL is neater, cleaner, than Jakarta. I love how big city like KL has a park and even bird, and butterfly park that is well maintained.

However, when we are talking about tourism object they offers, I think Jakarta has more tourism objects than KL and we have more interesting things here. The cons just in Jakarta we cant reach each of them easily by public transportation. Meanwhile in KL is so possible to go to each by public transportation.

People
People is nice. You will meet Chinese, Melayu and India! Feels like home laah in KL since there are so many Indonesian also. We can meet them easily in monorail, street, mall, or station.

Price!
Having vacation is always related to spending money. The goodnews is that the price is just like Jakarta. Same laaaah. Mineral water? Food? Coffee? Aaah.. same! Don’t give too much worry.

Well, let us take a tour to these randoms pic I took while be there.