Kerjaan Baru: Saya Shock!

Sudah genap sebulan saya bekerja di kantor yang baru setelah selama 8 bulan saya tidak bersentuhan dengan office things macam email, laptop, target, deadline, dan rapat rapat. Saya sempat merindukan itu selama 8 bulan yang lalu itu, tapi ternyata ketika saya mengalaminya: saya shock!

Perusahaan start-up memang berbeda dengan korporasi besar ternyata. Sejak saya bekerja pertama kali saya selalu bekerja dengan organisasi besar. Semuanya serba ter-sistem. Saya kira bekerja di perusahan start-up bakal menyenangkan karena saya punya bahan mainan baru yang bisa saya bentuk menjadi seperti apa yang saya inginkan. Dan memang betul seperti itu, tapi mainan baru dibentuknya ternyata harus sangat segera menyesuaikan dengan perkembangan organisasi.

Semangat kerja saya harus tinggi dan yang paling penting adalah adaptasi saya harus super cepat. Gak bisa kaya perusahaan besar yang saya diijinkan untuk mendalami segala sesuatunya boleh sambil sedikit 'slow'. Toh namanya anak baru, gitu mungkin pembelaannya. Tapi ternyata di perusahaan start up tidak boleh seperti itu. Anak baru dan anak lama sama. Anak baru boleh adapatasi tapi jangan terlalu lama, harus sgera menyesuaikan dengan ritme kerja disana yang serba cepat.

Semoga memasuki bulan kedua minggu depan saya bisa menyesuaikan diri dengan cepat dan segera tak tek tak tek untuk mengambil tindakan biar tidak tergilas oleh waktu dan kerjaan dan lama lama malah saya bakal jadi penonton. Amin.

Anyhow by the way, ternyata yang mengalami kejadian seperti saya ini banyak. Artinya saya ga sendirian. Kejadian ini adalah sebuah uncomfort zone  saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kalau saya bisa melewati ini, saya akan dengan bangga menengok ke belakang sebentar lalu menatap masa depan dengan optimis dan postif.

Semangat dan doakan selalu selamat,
Ian

0 comments: