ramalan

bagaimana anda menyikapai sebuah ramalan? pernah di ramal? suka baca zodiak di majalah?
dengan dalih 'just for fun' saya membaca zodiak, kalo bagus saya langsung semangat setengah mati namun begitu jelek -atau dengan kalimat lain-- tidak sesuai dengan yang saya harapkan maka saya akan segera melupankannya atau mencari pembelaan dengan mencari ramalan dari sumber lain yang meskipun sama intinya tapi susunan kalimatnya lebih mengerti dan memihak saya.
: )

teman saya bilang, orang yang percaya ramalan adaah orang yang buntu, pesimis. karena dia sudah tidak mengenali lagi dirinya sehingga tidak tahu lagi langkah apa yang harus kemudian ditempuh. yang terakhir saya sebutkan adalah untuk orang yang ramalannya tidak cukup dengan melihat majalah tapi harus mendtangi sang peramal langsung. face to face, hear to hear, dengan dana khusus pula yang nilainya bisa berkali lipat untuk langganan majalah yang ada ramalannya.

banyak sekali media ramal yang biasa digunakan oleh orang yang suka face to face ramalan, dari bola kristal yang katanya bisa memperlihatkan perwatakan dan peruntungan pasien (ga ngerti istilahnya apa?), kartu yang katanya bisa cerita tentang kita melalui simbol dan susunan kartu yang dipilih, sampai garis tangan yangkatanya itu menyiratkan perjalanan hidup di dunia, dari masalah kesehatan, karir, percintaan dan tentu saja rangkuman kehidupan. itu semua ada garis-garisnya tersendiri. hmm..kasihan sekali untuk orang yang garis tangannya tidak tegas dan patah patah pula!! katanya yang seperti itu nasibnya jauh dari kata baik..

saya jadi ingat dulu waktu jaman-jaman lulusan sma. supaya nuansa lulusannya semakin terasa, maka seperti tradisi yang sudah-sudah kami pun mencorat-coret baju dengan pilox dan spidol warna. banyak yang ditulis dari tanda tangan, pesan, sampai gambar! ada salah satu pesan dalam kemeja osis saya yag sudah tidak lagi putih mulus itu,: sahabat saya menulis :

"selamat jalan teman, selamat berjuang, nasibmu bukan ditentukan oleh garis tanganmu tapi tanganmu sendiri" Dian subah.

setelah 5 tahun lamanya saya baru menyadari apa makna kalimat tersebut..semoga...

0 comments: